Rabu, 24 Oktober 2018

Pengertian, Fungsi dan Macam – Macam Katalog



Pengertian Katalog

Katalog berasal dari bahasa latin “catalogus” yang berarti daftar, dalam pengertian umum katalog diartikan sebagai daftar nama-nama, judul dan barang-barang. Dalam sejarah kepustakawanan, katalogisasi atau pengkatalogan (cataloguing, catalogieseren) merupakan keterampilan yang sudah dimiliki sejak berabad-abad lamanya, sebagai senarai inventaris.

Dalam dunia perpustakaan katalog diartikan sebagai  daftar berbagai jenis koleksi, dapat berupa buku yang dibuat menurut sistem atau cara tertentu, secara alfabetis maupun secara sistematis untuk memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkanpemustaka (user) maupun oleh petugas perpustakaan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001)  : katalog merupakan secarik kartu, daftar atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun secara berurutan, teratur dan alfabetis: kartu membantu memudahkan orang mencari buku di perpustakaan; berkas katalog yang dibuat pada slip kertas yang diikat di jilid berkas untuk memungkinkan adanya penyisipan bahan baru yang tepat susunannya.  Katalog juga merupakan gambaran dari fisik sebuah dokumen. Hasil pokok dari kegiatan katalogisasi adalah penyusunan dari bahan pustaka dan pemeliharaan katalog yang memberikan akses utama kepada koleksi

Katalog perpustakaan adalah daftar semua bahan pustaka (buku, majalah,  kartografi, kaset, keping CD dan lain-lain) yang ada di perpustakaan dengan dilengkapi oleh semua cantuman bibliografis sesuai dengan sistem yang telah ditentukan pada katalog untuk semua jenis bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Hal ini diharapkan dapat membantu Pemustaka (user) maupun Pengelola (Pustakawan) untuk menemukan kembali bahan pustaka yang diperlukan dengan cepat dan tepat.

Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas dokumen (condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai sarana temu kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.



Tujuan Dan Fungsi Katalogisai

       a.Tujuan Katalogisasi

 Memungkinkan seorang menemukan sebuah buku yang diketahui pengarangnya,

    judulnya atau subjeknya.

Menunjukan buku yang dimiliki perpustakann oleh pengarang tertentu, berdasarkan subjek

     tertentu dan dalam jenis literatur tertentu.

  Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya dan berdasarkan karakternya (sastra

      ataukah berdasarkan topik).

      b.  Fungsi Katalogisasi

       Katalog berfungsi sebagai alat komunikasi yang menginformasikan koleksi yang dimiliki oleh

        suatu perpustakaan.Katalog berfungsi sebagai wakil koleksi.



Bentuk Fisik Katalog

Bentuk katalog yang digunakan di perpustakaan mengalami  perubahan-perubahan atau perkembangan-perkembangan dari masa ke masa.  Perkembangan katalog terlihat dari bentuk fisiknya yang dapat dikelompokkan :

1. Katalog berbentuk buku (book catalog)

Katalog berbentuk buku, katalog tersebut sering juga disebut katalog tercetak (printed catalog).  Keuntungan dari katalog berbentuk buku adalah dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan, dapat diletakkan pada berbagai tempat, dan mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain.

Kelebihan dari katalog buku ini adalah entri pada katalog berbentuk buku dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah menanganinya, bentuknya ringkas dan rapi.

Kelemahan dari katalog/indeks berbentuk buku adalah  cepat usang atau ketinggalan jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali perpustakaan memperoleh buku baru, berarti katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali, atau setidak-tidaknya membuat suplemen.  Dengan demikian, katalog berbentuk buku ini tidak luwes.  Biaya pembuatan berbentuk buku cenderung lebih mahal, karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah, katalog berbentuk buku cenderung ditinggalkan oleh perpustakaan dan beralih ke katalog kartu.

2. Katalog Kartu (card catalog)

Bentuk katalog kartu masih banyak digunakan di perpustakaan hingga saat ini.  Keuntungan dari katalog kartu ialah bersifat praktis, sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada.

Penggunaan katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan terbakar.  Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehinggaPemustaka (user) sering harus antri menggunakannya jika berada pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan indeksnya



Katalog berbentuk kartu  telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut disimpan pada laci-laci katalog, katalog tersebut terbagi dengan berbagai susunan yang digolongkan dalam 3 golongan besar yaitu :

a. Katalog abjad.

Yaitu katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang, subjek dan judul dalam satu urutan secara alfabetis.

Katalog terdiri dari beberapa jenis, yaitu

1.Katalog Pengarang

Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya. Atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog. Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama keluarga.     

2.Katalog Judul

Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui  judul buku tertentu  yang sama telah dikarang oleh pengarang mana  saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda. 


b. Katalog leksikal (directionary catalogue)

Digunakan bila  kita  ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama, biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan pembuatan penelitian, makalah dsb. yang membahas suatu subyek tertentu.  Melalui katalog subyek akan diketahui  karya-karya yang dikarang oleh berbagai pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahsan yang sama.

c. Katalog terbagi atau susunan terpisah (divided catalogue).

Yaitu katalog yang sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan Judul.  Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara alfabetis).

d. Katalog (Classed catalog atau classified catalogue)

Yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu urutan nomor klasifikasi.

3. Katalog berbentuk mikro (microform catalog)

Katalog bentuk mikro atau computer output microform (COM).  COM dibuat pada salah satu bentuk mikrofilm atau mikrofis.  Katalog mikro lebih murah dibanding dengan katalog berbentuk buku dan terbukti bahwa biaya pemeliharaannya lebih murah dari pada katalog kartu.  Bentuknya ringkas dan mudah menyimpannya.

4. Katalog komputer terpasang (online computer catalog)

Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online Public Access Catalogue (OPAC), yaitu bentuk katalog terbaru yang telah digunakan pada sejumlah perpustakaan tertentu. OPAC  menjadi pilihan bentuk katalog yang digunakan diberbagai perpustakaan.  Dari berbagai bentuk fisik katalog yang telah digunakan di perpustakaan, OPAC dianggap paling luwes (flexible) dan paling mutakhir (Taylor 1992).  Program aplikasi yang digunakan di perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, Tinlib, dan lain-lain.



Katalog OPAC mempunyai banyak keuntungan, diantaranya adalah :

·           Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

·           Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling mengganggu

·           Jajaran tertentu tidak perlu di-file

·           Penelusuran dapat dilakukan dari berbagai pendekatan sekaligus

·           Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas



Prosedur Pengkatalogisasi

      Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul, pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi, menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR dan ISBD.

2. Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus. Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka.

Sistem katalog dibedakan dari susunannya dalam laci katalog, yang terdiri dari:

1) Sistem katalog abjad,

- Katalog susunan abjad terpisah

a. Katalog pengarang (author catalog)

b. Katalog judul (title catalog)

c. Katalog subyek (subject catalog)

d. Katalog susunan ensiklopedi atau kamus (dictionary catalog)

yaitu catalog yang disusun menurut abjad pengarang, judul dan subyek dalam satu susunan.



2) Sistem katalog klasifikasi (classified catalog)

Merupakan suatu sistem katalog yang disusun menurut suatu bagian klasifikasi tertentu., terdiri dari tiga susunan yaitu:

a. Katalog pengarang judul disusun menurut abjad.

b. Katalog subyek disusun menurut urutan nomor-nomor klasifikasi tertentu.

Indek subyek yang menunjukkan notasi klasifikasi tertentu untuk suatu subyek, umumnya disusun menurut abjad.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah catalog Nama pengarang atau yang dianggap sebagai pengarang Judul buku Judul tambahan Imprint (impressum) untuk menyatakan kota penerbit, penerbit dan tahun terbit;Kolasi untuk menyatakan jumlah halaman keterangan lain dan ukuran buku; Nomor seri bila buku itu mempunyai nomor seri; Anotasi yang merupakan catatan; Tanda buku (call number).

Sebelum menentukan macam dan bentuk katalog yang akan digunakan, terlebih dahulu diperhatikan tentang ciri- ciri katalog antara lain :

  Katalog  harus fleksibel

  Katalog harus mengandung entri yang mudah dikenali.

  Katalog harus mudah dibuat dan relatif murah dalam perawatannya.

      Katalog harus kompak, dalam pengertian jika main entri menyebutkan adanya added entri, misalnya : pengarang tambahan dan subyek maka katalog pengarang dan subyek tambahan tersebut harus tersedia.

A. Macam katalog menurut jenisnya :

1.  katalog pengarang ( yang digunakan sebagai main entri nya:pengarang)

2.  katalog judul ( yang digunakan sebagai main entri nya : judul buku )

3.  katalog subyek ( yang digunaka sebagai main entri nya : subyek buku )

4.  katalog self list / katalog induk (katalog yang disimpan oleh pustakawan)

B. Macam katalog menurut bentuknya ;

1.  Book catalogue / printed catalogue adalah bentuk katalog yang paling tua digunakan di  perpustakaan Amerika. Pembuatannya mahal dan tidak fleksibel.

2.  Sheaf catalogue jenis ini terbuat dari kertas karton yang berukuran 20×30 cm. katalog ini kurang fleksibel.

3. Microform catalogue (COM =Computer Output Microform ) jenis katalog ini menjadi populer  dengan adanya perkembangan komputer.

4.Card catalogue ( katalog kartu) jenis ini paling umum digunakan. Berukuran 7.5×12.5 cm.     ciri- cirinya :

Fleksibilitas

 Mudah digunakan

 Mudah dalam pembuatan dan perawatan

5.OPAC (Online Public Acces Catalogue )adalah jenis katalog yang peling sering digunakan dengan memanfaatkan kecanggihan komputer. Bentuk ini adalah yang paling fleksibel dan paling modern. Beberapa keunggulannya : filing tidak diperlukan lagi, database dapat di update secara online atau remote, tersedianya menu help dan cross reference : dapat diproduksi dalam bentuk katalog lain, dapat dihubungkan dengan database lain.



Kesimpulan

Dalam dunia perpustakaan katalog diartikan sebagai  daftar berbagai jenis koleksi, dapat berupa buku yang dibuat menurut sistem atau cara tertentu, secara alfabetis maupun secara sistematis untuk memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan pemustaka (user) maupun oleh petugas perpustakaan.


Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas dokumen (condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai sarana temu kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar